Kamis, 26 November 2020
Rabu, 25 November 2020
Hari Guru Nasional
Florentina Kembar Pregiwa dan Valentina Kembar Pregiwati
Sabtu, 21 November 2020
Cerpen
Debar-Debar Karantina
Ada seorang mahasiswa yang bernama Dobby. Dobby merupakan
salah satu mahasiswa terpintar di universitasnya,yaitu Universitas
Indonesia(UI). Ia pintar dibidang akademik,namun kepribadiannya kurang. Dobby
selalu semangat untuk pergi ke kampus dan sangat senang ketika dia bisa belajar
di kampus bersama dengan teman temannya.
Tetapi disuatu hari Dobby dan teman teman dihimbau untuk
tidak melakukan pembelajaran di kampus dan di himbau untuk tidak keluar rumah selama
14 hari karena sedang terjadi wabah virus yang sangat berbahaya. Saat mendengar
kabar itu Dobby menganggap remeh hal tersebut,dan berencana untuk pergi
berlibur ke Bogor.
Keesokan
harinya Dobby menghubungi beberapa temannya untuk ikut berlibur bersamanya, “Eh
temen temen kalian mau ikut sama aku gak? Aku mau liburan nih,berhubung libur
sekolah.” Dan temannya pun menjawab, “Aduh tapikan kita dihimbau untuk tetap di
rumah aja Dob.” Temannya menolak untuk ikut karena merasa takut dan khawatir
akan terpapar virus covid-19. Mendengar hal itu Dobby merasa jengkel dan mulai
memaksa temannya untuk tetap ikut bersamanya, “Ya ampun kalian ini penakut
banget ya,sama begituan aja takut,udahlah pokoknya kalian harus ikut!” Akhirnya
karena paksaan Dobby teman temannya pun ikut berlibur bersama Dobby. Setelah
teman temannya setuju untuk ikut,mereka bergegas untuk berangkat berlibur.
Jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB dan mereka pun berangkat.
Setelah perjalanan panjang Dobby dan teman temannya akhirnya sampai
di tujuan,dan sesampainya mereka disana mereka langsung menyewa villa yang ada
di daerah cianjur,jawa barat. Mereka menyewa villa tersebut selama 5 hari 1
malam. “Wah kita bakal menginap disini Dob? Parah sih ini villa nya bagus
banget.” Kata salah satu temannya. “Iya kita bakal menginap disini dan tenang
aja aku yang bayar semuanya kalian tinggal santai aja.”
Di kemudian hari,waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB,mereka
pergi ke salah satu tempat wisata yang ada di Bogor. Sesampainya mereka disana
mereka langsung masuk ketempat yang ramai pengunjung itu.Setelah mereka puas
berwisata kembalilah mereka ke villa dan beristirahat.
Empat hari berlalu,mereka hanya memiliki sisa satu hari untuk
menetap di villa itu. Di sore hari sekitar pukul 17.00 WIB mereka mendapat
pesan dari dosen mereka bahwa libur akan diperpanjang hingga keadaan kembali
kondusif. Dobby yang mengetahui hal itu pun langsung memberi tahu teman temannya,“Temen temen lihat ini!
Libur sekolah kita diperpanjang,gimana kalau kita lanjut liburan ke tempat
lain?” Mendengar hal itu teman temannya terkejut sekaligus girang sehingga mereka memutuskan untuk lanjut berlibut ke Yogyakarta.
Sesampainya mereka di Yogyakarta mereka memutuskan untuk
menginap selama satu minggu. Hari demi hari berlanjut,mereka masih bersenang
senang hingga pada hari ke 6 mereka mulai merasa tidak enak badan. Mengetahui
jika kesehatan mereka mulai terganggu pergilah mereka ke salah satu rumah sakit
terdekat. Salah satu teman Dobby ketakutan karena dia tidak ingin sampai
terpapar virus covid-19.
Setelah
perjalanan sampailah mereka ke rumah sakit dan langsung melakukan test
covid-19. Setelah selesai ditest mereka diminta untuk menunggu beberapa jam
hingga hasil test keluar. Setelah menunggu kurang lebih 3 jam akhirnya mereka
mendapatkan hasilnya,Dobby dan tiga temannya mendapatkan hasil positif dan dua
teman lainnya mendapat hasil negatif. Untuk Dobby dan ketiga temannya langsung
dibawa ke ruang isolasi yang ada di rumah sakit itu,sedangkan kedua teman
lainnya untuk isolasi mandiri. Dobby
yang mengetahui bahwa dirinya positif covid-19 pun merasa sedih dan takut,
“Aduh bagaimana ya ini? Aku takut banget kalo hari kematianku sudah didepan
mata,”Dia membayangkan hari kematiannya sudah dekat. Dobby ditempatkan disuatu
ruangan khusus karantina yang dimana dia dan ketiga temannya diletakkan
ditempat yang terpisah. Dia dan ketiga temannya dikarantina 14 hari
lamanya,selama 14 hari itu Dobby tidak bisa pergi kemana mana ia hanya bisa
berdiam diri dan melaksanakan aktivitasnya didalam ruang isolasinya
tersebut.Selama 14 hari itu Dobby tampak sangat menyesali dan khawatir akan
dirinya dan temannya yang juga terpapar virus covid-19.
14 hari telah berlalu,Dobby dan ketiga temannya diminta untuk
melakukan test lagi,dan mereka pun mengikuti test covid-19 untuk kedua kalinya.
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam,hasil test covid mereka pun keluar. Betapa
terkejutnya Dobby dan ketiga temannya yang mengetahui bahwa hasil test covid
mereka adalah negatif covid-19. Hasil test pun keluar dan mereka sudah
diperbolehkan untuk kembali ke rumah mereka masing masing dan bergegaslah
mereka untuk kembali ke villa tempat mereka menginap. Kedua teman Dobby yang
mendengar kabar bahwa Dobby dan ketiga teman lainnya sudah diperbolehkan untuk
pulang maka mereka segera menjemputnya di rumah sakit itu, “Ya ampun kalian
akhirnya boleh pulanng juga,kita berdua itu khawatir banget sama kalian.” Lalu mereka
langsung membawa Dobby dan teman temannya kembali ke villa. Sesampainya di
villa Dobby dan teman temannya langsung memutuskan untuk segera kembali ke
rumah mereka masing masing. Dimalam hari saat mereka sedang dalam perjalanan
pulang salah satu teman Dobby mengusulkan idenya untuk ikut berpartisipasi
dalam rangka pencegahan penularan virus covid-19, “Hei teman teman aku ada ide
ni,dengerin ya gimana kalau nanti kita ikutan atau kita bikin suatu kelompok
untuk berpartisipasi sebagai sukarelawan yang menolong masyarakat yang juga
terpapar virus covid-19?” Dobby dan keempat teman lainnya langsung menyetujui
ide tersebut.
Sesampainya mereka di rumah mereka masing masing mereka
langsung mengadakan penggalangan dana untuk membantu korban terjangkit virus
covid-19 dan warga warga yang membutuhkan bantuan berbentuk sembako selama masa
pandemi. Ternyata gerakan penggalangan dana yang diselenggarakan Dobby dan
teman temannya mendapatkan banyak donatur dan kampus Dobby pun mendukung
gerakan yang diadakan oleh Dobby dan teman temannya. Setelah 2 minggu berlalu
dana yang didapat dari gerakan penggolongan dana itu pun langsung disalurkan ke
korban korban covid-19 dan ke warga warga yang kurang mampu melalui tangan
pemerintah setempat. Dobby yang merasa puas dan bahagia karena bisa membantu
saudara saudarnya diluar sana pun memiliki rencana untuk kembali mengadakan
aksi penggolongan dana untuk membeli beberapa masker,handsainitaizer,alat
protokol kesehatan covid-19 dan sembako. Selain penggalangan dana Dobby pun
juga mengadakan penyuluhan tentang betapa pentingnya mematuhi protokol
kesehatan secara online untuk warga disekitar rumahnya. Dipenyuluhan online itu
dia juga menceritakan pengalamannya selama di karantina saat dia terpapar virus
covid-19. Penyuluhan online pun berakhir,Dobby langsung mengajak beberapa
temannya untuk membantunya membagikan masker,handsainitaizer,alat protokol
kesehatan dan beberapa sembako yang sudah terkumpul kepada warga yang masih
berjuang mencari nafkah dan juga kepada warga yang ada disekitar rumahnya
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah. Sejak
saat itu kepribadian Dobby pun berubah menjadi lebih baik.
Tetapi d
Cerpen karya : Maria Renata
Lovelitasari/IX.3
Jumat, 20 November 2020
Mengenal Potensi Diri
Setiap manusia dilahirkan dengan keunikan masing-masing. Kita semua memiliki potensi diri yang seharusnya selalu tetap digali dan dikembangkan dari waktu ke waktu. Potensi tiap diri tidaklah sama, akan tetapi yakinlah kita semua punya potensi yang sangat luar biasa.
Rabu, 18 November 2020
Lomba Bertutur Cerita Rakyat dan Membaca Berita
Dalam rangka memeriahkan Bulan Bahasa, Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan thn 2020, OSIS SMP Xaverius mengadakan beberapa kegiatan lomba secara daring karena masih dalam masa pandemi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingat kembali peristiwa bersejarah, membangkitkan kembali semangat belajar dan berkreasi anak di masa pandemi dan mengembangkan kemampuan atau bakat para siswa. Lomba yang diadakan adalah :
1. Lomba bertutur cerita rakyat Musi Rawas.
2. Membaca berita
3. Menulis cerita pendek.
Lomba diikuti oleh siswa perwakilan kelas. Berikuti siswa yg terpilih sebagai pemenang lomba:
Lomba bertutur cerita rakyat :
Juara 1. Gabriela Ester
Juara 2. Gita Siti
Juara 3. Nebriska
Lomba membaca berita :
Juara 1. Agnes Maura
Juara 2. F. Ivanassya
Juara 3. Maria Keyla
Lomba menulis cerpen
Juara 1. Maria Renata
Juara 2. Valentina Kembar
Juara 3. Tegar Prima.
Rabu, 11 November 2020
Surpervisi dan Pembinaan
Sabtu, 07 November 2020
SEJARAH
SEJARAH BERDIRINYA SMP XAVERIUS TUGUMULYO
Atas prakarsa dari beberapa orang di Mataram, Tugumulyo yang mendapat persetujuan dan dukungan dari Pastor Ign. Hadisuprobo Pr, dan Pastor Thomas Fix, SCJ, maka pada tanggal 1 Agustus 1964 diadakan pertemuan yang dihadiri oleh 29 orang, termasuk Pastor Thomas Fix, SCJ, dari Yayasan Xaverius Cabang Lubuk Linggau / Tugumulyo.
Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain:
- Pastor Ignatius Hadisuprobo, Pr.
- Pastor Thomas Fix, SCJ.
- Bapak P. Suwido
- Bapak Sungkono
- Bapak Rochadi
- Bapak Albert Dumais
- Bapak Somaatmojo
- Bapak P. Wasrap
- Bapak Wiranto
- Bapak Suranto
- Bapak Marcus Dullah
- Bapak Siswosusanto
- Bapak Sakimin
- Bapak Joyomartono
- Bapak Harjokasiran
- Bapak Gimo
- Bapak Wignyosuwito
- Bapak Mardam
- Memuji bapak-bapak yang berprakarsa memajukan bidang pendidikan di Tugumulyo.
- Sekolah bukan tempat semata-mata mencari ijazah.
- Sekolah adalah tempat pendidikan dan latihan untuk mengatasi kesulitan hidup.
- Mau membantu dan bekerjasama dengan masyarakat untuk mencapai tujuan, khususnya dalam hal pendirian SMP Xaverius di Mataram, Tugumulyo.
- Bapak P. Suwido (Sebagai Kepala Sekolah yang pertama)
- Bapak Mardam
- Bapak Rochadi
- Bapak Madyosubroto
- Bapak Sujono
- Bapak Sabar
- Mujimin
- Chairul Anwar
- Ngadimo
- Kasimin R
- Suwarjo
- Kasbi
- Kasim
- Sudarno
- Sukarti
- Supiyati
- Nurni
- Wakijan
- Mujiyem
- Binzar
- Suwanto
Pembelajaran Daring
Selain pembelajaran daring, sekolah juga melayani pembelajaran luring bagi siswa yang terkendala dengan perangkat IT.