//kode no copas

Rabu, 25 November 2020

Hari Guru Nasional



Selamat Hari Guru Nasional


Persembahan Hari Guru Nasional oleh Paulin Dwika Asih dan Paulina Dwika Lestari



Florentina Kembar Pregiwa dan Valentina Kembar Pregiwati

Sabtu, 21 November 2020

Cerpen

Debar-Debar Karantina

Ada seorang mahasiswa yang bernama Dobby. Dobby merupakan salah satu mahasiswa terpintar di universitasnya,yaitu Universitas Indonesia(UI). Ia pintar dibidang akademik,namun kepribadiannya kurang. Dobby selalu semangat untuk pergi ke kampus dan sangat senang ketika dia bisa belajar di kampus bersama dengan teman temannya.

Tetapi disuatu hari Dobby dan teman teman dihimbau untuk tidak melakukan pembelajaran di kampus dan di himbau untuk tidak keluar rumah selama 14 hari karena sedang terjadi wabah virus yang sangat berbahaya. Saat mendengar kabar itu Dobby menganggap remeh hal tersebut,dan berencana untuk pergi berlibur ke Bogor.

Keesokan harinya Dobby menghubungi beberapa temannya untuk ikut berlibur bersamanya, “Eh temen temen kalian mau ikut sama aku gak? Aku mau liburan nih,berhubung libur sekolah.” Dan temannya pun menjawab, “Aduh tapikan kita dihimbau untuk tetap di rumah aja Dob.” Temannya menolak untuk ikut karena merasa takut dan khawatir akan terpapar virus covid-19. Mendengar hal itu Dobby merasa jengkel dan mulai memaksa temannya untuk tetap ikut bersamanya, “Ya ampun kalian ini penakut banget ya,sama begituan aja takut,udahlah pokoknya kalian harus ikut!” Akhirnya karena paksaan Dobby teman temannya pun ikut berlibur bersama Dobby. Setelah teman temannya setuju untuk ikut,mereka bergegas untuk berangkat berlibur. Jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB dan mereka pun berangkat.

Setelah perjalanan panjang Dobby dan teman temannya akhirnya sampai di tujuan,dan sesampainya mereka disana mereka langsung menyewa villa yang ada di daerah cianjur,jawa barat. Mereka menyewa villa tersebut selama 5 hari 1 malam. “Wah kita bakal menginap disini Dob? Parah sih ini villa nya bagus banget.” Kata salah satu temannya. “Iya kita bakal menginap disini dan tenang aja aku yang bayar semuanya kalian tinggal santai aja.”

Di kemudian hari,waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB,mereka pergi ke salah satu tempat wisata yang ada di Bogor. Sesampainya mereka disana mereka langsung masuk ketempat yang ramai pengunjung itu.Setelah mereka puas berwisata kembalilah mereka ke villa dan beristirahat.

Empat hari berlalu,mereka hanya memiliki sisa satu hari untuk menetap di villa itu. Di sore hari sekitar pukul 17.00 WIB mereka mendapat pesan dari dosen mereka bahwa libur akan diperpanjang hingga keadaan kembali kondusif. Dobby yang mengetahui hal itu pun langsung         memberi tahu         teman temannya,“Temen temen lihat ini! Libur sekolah kita diperpanjang,gimana kalau kita lanjut liburan ke tempat lain?” Mendengar hal itu teman temannya terkejut sekaligus girang         sehingga mereka memutuskan untuk lanjut berlibut ke Yogyakarta.

Sesampainya mereka di Yogyakarta mereka memutuskan untuk menginap selama satu minggu. Hari demi hari berlanjut,mereka masih bersenang senang hingga pada hari ke 6 mereka mulai merasa tidak enak badan. Mengetahui jika kesehatan mereka mulai terganggu pergilah mereka ke salah satu rumah sakit terdekat. Salah satu teman Dobby ketakutan karena dia tidak ingin sampai terpapar virus covid-19.

Setelah perjalanan sampailah mereka ke rumah sakit dan langsung melakukan test covid-19. Setelah selesai ditest mereka diminta untuk menunggu beberapa jam hingga hasil test keluar. Setelah menunggu kurang lebih 3 jam akhirnya mereka mendapatkan hasilnya,Dobby dan tiga temannya mendapatkan hasil positif dan dua teman lainnya mendapat hasil negatif. Untuk Dobby dan ketiga temannya langsung dibawa ke ruang isolasi yang ada di rumah sakit itu,sedangkan kedua teman lainnya  untuk isolasi mandiri. Dobby yang mengetahui bahwa dirinya positif covid-19 pun merasa sedih dan takut, “Aduh bagaimana ya ini? Aku takut banget kalo hari kematianku sudah didepan mata,”Dia membayangkan hari kematiannya sudah dekat. Dobby ditempatkan disuatu ruangan khusus karantina yang dimana dia dan ketiga temannya diletakkan ditempat yang terpisah. Dia dan ketiga temannya dikarantina 14 hari lamanya,selama 14 hari itu Dobby tidak bisa pergi kemana mana ia hanya bisa berdiam diri dan melaksanakan aktivitasnya didalam ruang isolasinya tersebut.Selama 14 hari itu Dobby tampak sangat menyesali dan khawatir akan dirinya dan temannya yang juga terpapar virus covid-19.

14 hari telah berlalu,Dobby dan ketiga temannya diminta untuk melakukan test lagi,dan mereka pun mengikuti test covid-19 untuk kedua kalinya. Setelah menunggu kurang lebih 1 jam,hasil test covid mereka pun keluar. Betapa terkejutnya Dobby dan ketiga temannya yang mengetahui bahwa hasil test covid mereka adalah negatif covid-19. Hasil test pun keluar dan mereka sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah mereka masing masing dan bergegaslah mereka untuk kembali ke villa tempat mereka menginap. Kedua teman Dobby yang mendengar kabar bahwa Dobby dan ketiga teman lainnya sudah diperbolehkan untuk pulang maka mereka segera menjemputnya di rumah sakit itu, “Ya ampun kalian akhirnya boleh pulanng juga,kita berdua itu khawatir banget sama kalian.” Lalu mereka langsung membawa Dobby dan teman temannya kembali ke villa. Sesampainya di villa Dobby dan teman temannya langsung memutuskan untuk segera kembali ke rumah mereka masing masing. Dimalam hari saat mereka sedang dalam perjalanan pulang salah satu teman Dobby mengusulkan idenya untuk ikut berpartisipasi dalam rangka pencegahan penularan virus covid-19, “Hei teman teman aku ada ide ni,dengerin ya gimana kalau nanti kita ikutan atau kita bikin suatu kelompok untuk berpartisipasi sebagai sukarelawan yang menolong masyarakat yang juga terpapar virus covid-19?” Dobby dan keempat teman lainnya langsung menyetujui ide tersebut.

Sesampainya mereka di rumah mereka masing masing mereka langsung mengadakan penggalangan dana untuk membantu korban terjangkit virus covid-19 dan warga warga yang membutuhkan bantuan berbentuk sembako selama masa pandemi. Ternyata gerakan penggalangan dana yang diselenggarakan Dobby dan teman temannya mendapatkan banyak donatur dan kampus Dobby pun mendukung gerakan yang diadakan oleh Dobby dan teman temannya. Setelah 2 minggu berlalu dana yang didapat dari gerakan penggolongan dana itu pun langsung disalurkan ke korban korban covid-19 dan ke warga warga yang kurang mampu melalui tangan pemerintah setempat. Dobby yang merasa puas dan bahagia karena bisa membantu saudara saudarnya diluar sana pun memiliki rencana untuk kembali mengadakan aksi penggolongan dana untuk membeli beberapa masker,handsainitaizer,alat protokol kesehatan covid-19 dan sembako. Selain penggalangan dana Dobby pun juga mengadakan penyuluhan tentang betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan secara online untuk warga disekitar rumahnya. Dipenyuluhan online itu dia juga menceritakan pengalamannya selama di karantina saat dia terpapar virus covid-19. Penyuluhan online pun berakhir,Dobby langsung mengajak beberapa temannya untuk membantunya membagikan masker,handsainitaizer,alat protokol kesehatan dan beberapa sembako yang sudah terkumpul kepada warga yang masih berjuang mencari nafkah dan juga kepada warga yang ada disekitar rumahnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah. Sejak saat itu kepribadian Dobby pun berubah menjadi lebih baik.

Tetapi d

 


               Cerpen karya : Maria Renata Lovelitasari/IX.3 

Jumat, 20 November 2020

Mengenal Potensi Diri

Setiap manusia dilahirkan dengan keunikan masing-masing. Kita semua memiliki potensi diri yang seharusnya selalu tetap digali dan dikembangkan dari waktu ke waktu. Potensi tiap diri tidaklah sama, akan tetapi yakinlah kita semua punya potensi yang sangat luar biasa. 


Rosiana IX.2


Gita. IX.1


Davin. IX.2


Berty. IX.1


Jernih. IX.1


Lusiana Bela. IX.3


Sakti. IX.1










Rabu, 18 November 2020

Lomba Bertutur Cerita Rakyat dan Membaca Berita

 Dalam rangka memeriahkan Bulan Bahasa, Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan thn 2020, OSIS SMP Xaverius mengadakan beberapa kegiatan  lomba secara daring karena masih dalam  masa pandemi.  Kegiatan ini bertujuan untuk mengingat kembali peristiwa  bersejarah, membangkitkan kembali semangat belajar dan berkreasi anak di masa pandemi  dan mengembangkan kemampuan atau bakat para siswa. Lomba yang diadakan adalah : 

1. Lomba bertutur cerita rakyat Musi Rawas. 

2. Membaca berita 

3. Menulis cerita pendek. 

Lomba diikuti oleh siswa perwakilan  kelas. Berikuti siswa yg terpilih sebagai pemenang  lomba:

Lomba bertutur cerita rakyat :

Juara 1. Gabriela Ester

Juara 2. Gita Siti

Juara 3. Nebriska

Lomba membaca berita :

Juara 1. Agnes Maura

Juara 2. F. Ivanassya

Juara 3. Maria Keyla

Lomba menulis cerpen

Juara 1. Maria Renata

Juara 2. Valentina Kembar

Juara 3. Tegar Prima.


Agnes Maura
Kelas VII.1
Membaca Berita Dalam Rangka Lomba Peringatan Hari Sumpah Pemuda (28 Oktober 2020)  dan Hari Pahlawan (10 November 2020)


Gabriela Ester Febiola Panjaitan
Kelas VII.2
Lomba Bertutur Cerita Rakyat







Rabu, 11 November 2020

Surpervisi dan Pembinaan

 

Hari ini, Rabu, 11 November 2020, Pengawas Pembina SMP Xaverius Tugumulyo Bapak Meizer Hilman, M.Pd. bersama Bapak Taburoni, M.Pd. memberikan pembinaan tentang Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP). Pertemuan dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dilaksanakan mulai dari pukul 08:00 sampai pukul 11: 15 WIB.





Sabtu, 07 November 2020

SEJARAH

 SEJARAH BERDIRINYA SMP XAVERIUS TUGUMULYO

Atas prakarsa dari beberapa orang di Mataram, Tugumulyo yang mendapat persetujuan dan dukungan dari Pastor Ign. Hadisuprobo Pr, dan Pastor Thomas Fix, SCJ, maka pada tanggal 1 Agustus 1964 diadakan pertemuan yang dihadiri oleh 29 orang, termasuk Pastor Thomas Fix, SCJ, dari Yayasan Xaverius Cabang Lubuk Linggau / Tugumulyo.

Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain:

  1. Pastor Ignatius Hadisuprobo, Pr.
  2. Pastor Thomas Fix, SCJ.
  3. Bapak P. Suwido
  4. Bapak Sungkono
  5. Bapak Rochadi
  6. Bapak Albert Dumais
  7. Bapak Somaatmojo
  8. Bapak P. Wasrap
  9. Bapak Wiranto
  10. Bapak Suranto
  11. Bapak Marcus Dullah
  12. Bapak Siswosusanto
  13. Bapak Sakimin
  14. Bapak Joyomartono
  15. Bapak Harjokasiran
  16. Bapak Gimo
  17. Bapak Wignyosuwito
  18. Bapak Mardam
Pertemuan yang diadakan pada tanggal 1 Agustus 1964 itu mengambil tempat di SD Xaverius Mataram, Tugumulyo ruang kelas kedua dari timur. Pertemuan yang dipimpin oleh Bapak Suwido, memakan waktu lebih kurang 5 jam. Dalam pertemuan tersebut Pastor Thomas Fix, SCJ, sebagai wakil Yayasan Xaverius memberikan sambutan yang isinya antara lain:
  1. Memuji bapak-bapak yang berprakarsa memajukan bidang pendidikan di Tugumulyo.
  2. Sekolah bukan tempat semata-mata mencari ijazah.
  3. Sekolah adalah tempat pendidikan dan latihan untuk mengatasi kesulitan hidup.
  4. Mau membantu dan bekerjasama dengan masyarakat untuk mencapai tujuan, khususnya dalam hal pendirian SMP Xaverius di Mataram, Tugumulyo.
Pembicaraan selanjutnya dalam pertemuan tersebut adalah pembentukan panitia pendidikan SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo.

Dalam acara pembentukan panitia pendirian SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo terpilih Bapak Sungkono sebagai Ketua dan Bapak Rochadi sebagai sekretaris Panitia.

Adapun tugas panitia membantu Yayasan Xaverius merealisasikan berdirinya SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo. Termasuk bertugas mencari murid pertama. Setelah diadakan persiapan seperlunya oleh panitia dan pendaftaran murid yang pertama dengan cara mendatangi ke rumah-rumah, maka sebanyak 20 anak terdaftar sebagai murid SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo. Maka pada tanggal 24 Agustus 1964 dimulailah kegiatan persekolahan hari pertama di SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo. Pelaksanaan kegiatan belajar berlangsung siang hari pada pukul 13:00 sampai dengan 17:30 WIB, dengan meminjam ruang kelas SD Xaverius Tugumulyo. Sebagai guru pertama di SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo adalah :
  1. Bapak P. Suwido (Sebagai Kepala Sekolah yang pertama)
  2. Bapak Mardam
  3. Bapak Rochadi
  4. Bapak Madyosubroto
  5. Bapak Sujono
  6. Bapak Sabar
Tahun Ajaran 1966/1967 sampai dengan tahun ajaran 1968/1969 tempat belajar SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo dipindahkan ke rumah Bapak Albert Dumais, Kepala Desa G.1. Mataram pada waktu itu. 

Tahun 1967 dimulai pembangunan gedung SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo. Karena masalah pendanaan pembangunan sempat terhenti. Dan baru pada tahun 1970 SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo resmi menempati gedung milik sendiri. Gedung SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo terdiri dari gedung milik sendiri. Gedung SMP Xaverius Mataram, Tugumulyo terdiri dari 4 ruang kelas dan 1 ruang  guru/ kepala sekolah.

sebagai kepala sekolah pertama adalah bapak P. Suwido, beliau adalah tokoh pendidikan SMP Xaverius Tugumulyo. Masa jabatan beliau sebagai Kepala Sekolah adalah tahun 1964 sampai dengan 1966. Setelah itu jabatan kepala sekolah diserahkan kepada bapak S. Hartoyo, yang kemudian memimpin SMP Xaverius Tugumulyo menapak dan melangkah dengan mantap menuju perkembangan yang lebih baik. Melalui usaha yang sungguh-sungguh dan tak kenal menyerah hasilpun tercapai secara nyata, yakni dengan diperolehnya piagam jenjang akreditasikan DISAMAKAN pada tahun 1985.

Berkat dukungan masyarakat dan bantuan pemerintah SMP Xaverius Tugumulyo dapat berkembang. Pada tahun 1983 SMP Xaverius mendapat bantuan 2 ruang kelas baru lengkap dengan meubelernya dari pemerintah. Bersama dengan itu SMP Xaverius Tugumulyo juga mendapat bantuan tenaga guru dari pemerintah yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan di SMP Xaverius Tugumulyo.

SMP Xaverius menyelenggarakan Ujian Negara pertama pada tahun 1967, jumlah peserta 15 orang, terdiri dari 11 orang putra dan 4 orang putri. Mereka yang tercatat sebagai peserta Ujian Nasional yang pertama di SMP Xaverius Tugumulyo, adalah :
  1. Mujimin
  2. Chairul Anwar
  3. Ngadimo
  4. Kasimin R
  5. Suwarjo
  6. Kasbi
  7. Kasim
  8. Sudarno
  9. Sukarti
  10. Supiyati
  11. Nurni
  12. Wakijan
  13. Mujiyem
  14. Binzar
  15. Suwanto
Dari 15 orang peserta Ujian Nasional tahun 1967 tersebut yang dinyatakan lulus sebanyak 13 orang dengan pencapaian 87%.

Di era tahun 90-an SMP Xaverius Tugumulyo, mulai mendapat tantangan secara eksternal dengan munculnya sekolah milik pemerintah. Muncul SMP-SMP Negera sedikit banyak berpengaruh pada input siswa. Sehingga ada penurunan jumlah siswa. Namun hal itu bukan menjadi alasan mendasar mengendurnya semangat Xaverian. Meskipun mulai banyak pesaing para guru/karyawan tetap bersemangat tinggi dalam memberikan pelayan bagi perserta didik.

Dari segi fisik bangunan sampai tahun 2007 gedung belajar belum berubah, masih bangunan lama, yang hanya terdiri dari 6 lokal belajar dan sebagian besar terbuat dari kayu. Karena jumlah rombongan belajar ada 9 maka harus meminjam gedung milik paroki.

Mulai tahun ajaran 2000/2001 pemerintah mengadakan terobosan baru, yakni setiap lembaga pendidikan harus memiliki "Visi" sebagai hal yang menjadi "mimpi".

Pada awal pemberlakuan visi bagi setiap sekolah SMP Xaverius Tugumulyo menetapkan visi "Unggul dalam mutu yang berpijak pada budi pekerti luhur dijiwai nilai-nilai Kristiani" dengan visi tersebut SMP Xaverius Tugumulyo berharap guru/karyawan maupun peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dan berkepribadian serta memiliki spiritual Kristiani sehingga tercipta suasana belajar yang diliputi "Kasih" dan "Pelayanan".

Pada tahun pelajaran 2000/2001 itu juga ada regenerasi kepemimpinan di SMP Xaverius Tugumulyo A.J. Hadipurnomo yang sejak tahun ajaran 1988/1989 sebagai kepala sekolah digantikan  oleh B.M. Baroto yang juga alumnus sekolah ini lulusan tahun 1980/1981.

Amanat Mukadimah UUD 1945 dialenia ke-4 tentang pencerdasan bangsa menjadi salah satu alasan semakin banyaknya didirikan sekolah-sekolah baru oleh pemerintah. Hal ini membuat SMP Xaverius Tugumulyo harus berjuang ekstra agar tetap eksis. Pada posisi ditengah-tengah SMP Xaverius Tugumulyo dikitari 5 SMP Negeri dan beberapa SMP Swasta serta Madrasah/Tsanawiyah (MTs). Untuk itu agar tetap bisa mendapat input siswa yang sesuai dengan daya tampung dilakukan dengan terobosan baru dengan melakukan promosi keluaar daerah Musi Rawas, terutama di daerah Singkut, Sarolangun, Bengkulu dan Muara Bungo, terobosan ini ditempuh sebab mulai terasa masyarakat yang berdomisili sangat dekat dengan SMP Xaverius Tugumulyo tidak lagi menyekolahkan anaknya di sini.

Ada beberapa alasan "mengapa" mereka mulai menarik diri dari Xaverius.
*  Sekolah di SMP Xaverius dipungut biaya sedangkan di SMP Negeri tidak 
   (Sekolah Gratis).
*  Ada kabar yang tersebar di masyarakat kalau sekolah di SMP Xaverius harus
   Kristen/Katolik
*  Sekolah di SMP Xaverius Tugumulyo tidak boleh membawa motor

Ketiga hal tersebut ternyata menjadi hal yang berpengaruh dalam penerimaan siswa terutama dari masyarakat atau tetangga sekolah. Maka dengan cara sedikit beralih haluan jumlah siswa hingga saat ini masih bisa memenuhi daya tampung dengan 9 rombongan belajar dengan jumlah siswa setiap kelas antara  29 - 34 siswa (2019).

Selain dengan promosi langsung (lewat brosur) untuk daya tarik masyarakat, sekolah juga mengadakan program kegiatan lomba seni dan olahraga bagi sekolah-sekolah dasar terutama yang ada di kecamatan-kecamatan terdekat melalui Kegiatan XTGM Cup yang diadakan mulai tahun 2013 (setiap dua tahun sekali). Penyelenggaraan terakhir pada tahun 2017 (XTGM Cup III).

Perubahan waktu dan perkembangan teknologi mendorong para penanggung jawab dan pengurus Yayasan Xaverius memberi perhatian khusus pada gedung sekolah. Pada tahun 2006/2007 gedung yang sudah cukup lama dipugar dibangun kembali dengan 2 lantai. Seiring dengan perkembangan fisik sekolah upaya peningkatan mutu pendidikan juga terus dilakukan, baik melalui efektivitas kegiatan belajar mengajar maupun pelajaran tambahan. Salah satu hasil yang dipetik dari upaya itu pada Ujian Nasional tahun 2012/2013 salah satu siswa SMP Xaverius Tugumulyo berhasil menjadi peringkat I tingkat Kabupaten Musi Rawas atas nama Prihatini Dini Novitasari yang melanjutkan sekolah ke SMAN 39 Jakarta. Selain bidang akademik sisi kehidupan yang lain juga terus dikembangkan, yakni pada bidang ketrampilan dan mental spiritual melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan rohani atau keagamaan. Sejumlah ekstrakurikuler terus diselenggarakan agar selain memiliki kognisi memadai, siswa juga memiliki kemampuan motorik sesuai dengan bakatnya. Ekstrakurikuler yang dikembangkan di SMP Xaverius Tugumulyo diantaranya : Bahasa Inggris Komprehensip, Kepramukaan, Bola Volly, Sepak Bola, Menjahit, dan tergolong baru adalah Marching Band. Dari ekstra pramuka SMP Xaverius pernah ikut dalam kegiatan bertarap Nasional yakni di perkemahan Jabalambang 2003 di Cibubur. Dan perkemahan temu Penggalang di Malang Juni 2014.

Di bidang olahraga bola volly, salah satu siswa SMP Xaverius Tugumulyo menjadi salah satu pemain O2SN SMP Tingkat Nasional di Kalimantan Timur Tahun 2003 atas nama Samuel Agung Widagdo, prestasi ini diperoleh kembali pada tahun 2014 di Jakarta dan merupakan satu-satunya utusan Musi Rawas untuk Tingkat Nasional.

Untuk pengembangan mental spiritual dan kepribadian siswa SMP Xaverius Tugumulyo menempuh dengan beberapa program tambahan (progtam), diantaranya:
*  Kegiatan Bina Iman bagi siswa Katolik, setiap hari Jumat ke-2, 3, dan 4
*  Perayaan Misa Kudus pada hari Jumat Pertama dalam bulan.
*  Kegiatan "Siraman Rohani" bagi siswa Muslim, pada Jumat Pertama, pada waktu siswa 
    Katolik dan Kristen mengikuti Misa Kudus.
*  Kegiatan "Doa Bersama" untuk siswa Kristen pada Jumat Pertama, usai kegiatan belajar.
*  Retret untuk siswa kelas IX, menjelang akhir tahun ajaran di rumah retret Giri Nugraha 
    Palembang (2016)

Di samping program tersebut, agar semua siswa warga sekolah memiliki kepribadian dan bisa menjadi pribadi seutuhnya sebagaimana yang "dimimpikan" melalui Visi : " SMP Xaverius Tugumulyo memantabkan kesetiaan pada ciri khas Sekolah Katolik, pencerdasan kehidupan bangsa dalam kebersamaan, profesionalitas untuk mendampingi kaum muda menjadi pribadi yang utuh", SMP Xaverius Tugumulyo juga membudayakan "Cinta keberhasilan dan lingkungan".
    Kegiatan yang dilakukan agar tercipka budaya tersebut adalah :
*  Membiasakan membuang sampah di tempatnya
*  Piket khusus (kelas dan wc) dan piket umum (halaman dan lingkungan)
*  Pembiasaan "TIDAK MEROKOK" di lingkungan sekolah (bagi guru) 
    disertai pemasangan slogan "Kawasan Tidak Merokok" di beberapa tempat.

    Program lain yang dilakukan adalah penghijauan di halaman sekolah untuk menciptakan kenyamanan.

SMP Xaverius Tugumulyo, yang secara sah atau resmi berdiri pada tanggal 12 Agustus 2014, kami telah memasuki usia yang ke-50. Pada usia yang tidak lagi muda itu, mengalami banyak perubahan, baik dari segi fisik, bangunan, finansial, personalia maupun yang lainnya.

Dari segi personalia, ada beberapa guru yang sudah pensiun atau purba bakti, yang harus dengan sendirinya ada penggantinya atau penerusnya. Bahkan diantara yang sudah purna bakti itu, ada yang telah dipanggil Tuhan.

Dalam perjalanan waktu cukup panjang hingga mencapai usia "Tahun Emas" SMP Xaverius Tugumulyon telah dan sedang mendidik siswa sebanyak 5891 orang. Dari mereka yang sudah lulus dan sudah bekerja, ada yang telah meraih gelar profesor yakni Prof. Dr.Purna Irawan, putra almarhum Bapak Drs.Amb.Suwanto dan Ibu Ch. Sugiarsih.

Dengan Tema : "perayaan tahun emas smp xaverius tugumulyo memantabkan upaya pemberian pelayanan terbaik dalam mendidik generasi muda indonesia" di penghujung tahun 2014 ini SMP Xaverius Tugumulyo merayakan Pesta Emas. Perayaan ini bertujuan sebagai ungkapan syukur atas karunia Tuhan yang senantiasa melimpah bagi semua yang terkait erat dengan keberadaan SMP Xaverius Tugumulyo, hingga mencapai usia ke-50 tahun.

Sejak berdirinya hingga mencapai usia pesta emas, SMP Xaverius Tugumulyo telah 6 kali mengalami pergantian kepala sekolah, yakni:
1. P. Suwido                (Berdiri sampai dengan 1966)
2. S. Hartoyo               ( 1966 sampai dengan 1988)
3. AJ. Hadipurnomo    ( 1988 sampai dengan 2000)
4. BM. Baroto              ( 2000 sampai dengan 2007)
5. Ig. Yulianto, S.Pd.    ( 2007 sampai dengan 2011)
6. BM. Baroto              ( 2011 sampai dengan 2019)

Adapun Guru dan Karyawan yang sekarang masih aktif (sampai perayaan pesta emas) adalah :
1.   BM. Baroto                                           (Kepala Sekolah)
2.   Gc. Retna Dwi Susilawatii, S.Pd.          (Guru)
3.   Surahman, S.Pd.                                    (Guru)
4.   Suroto FX, S.Pd.                                    (Guru)
5.   Ignatius Yulianto, S.Pd.                          (Guru)
6.   BM. Suprantono, S.Ag.                          (Guru)
7.   Y. Terpina Purba                                     (Guru)
8.   Agnes Tusmiati                                       (Guru)
9.   Antonius Kusmanto                                (Guru)
10. Agnes Tusmiati                                       (Guru)
11. Tugiyem                                                  (Guru)
12. Agustinus Siswantoro                             (Karyawan Tata Usaha)
13. S. Siti Maryatun                                      (Karyawan Keuangan)
14. FX. Suparjono                                         (Karyawan Perpustakaan)
15. Martha Dwi Astuti                                   (Guru)
16. Yusup Haryadi, S.Pd.                              (Guru)
17. Basar Gunanto, S.Th.                              (Guru)
18. L. Sunarno                                               (Karyawan Teknis)

Dibuat Oleh : BM. Baroto - 
Kepala Sekolah (Perayaan 50 Tahun SMP Xaverius Tugumulyo, 2014)
                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Guru dan Karyawan yang pernah berkarya di SMP Xaverius Tugumulyo





Keluarga SMP Xaverius Tugumulyo Tahun Pelajaran 2021/2022


MEMERIAHKAN HUT RI DAN 
PERAYAAN 60 TAHUN BERDIRINYA SMP XAVERIUS TUGUMULYO 
BERSAMA SISWA, WALI MURID DAN ALUMNI 










Pembelajaran Daring

Selain pembelajaran daring,  sekolah juga melayani pembelajaran luring bagi siswa yang terkendala dengan perangkat IT.







   



    

   
   
   







Arsip:
Pengambilan Rapor Tengah Semester Ganjil 2020/2021