//kode no copas

Sabtu, 21 November 2020

Cerpen

Debar-Debar Karantina

Ada seorang mahasiswa yang bernama Dobby. Dobby merupakan salah satu mahasiswa terpintar di universitasnya,yaitu Universitas Indonesia(UI). Ia pintar dibidang akademik,namun kepribadiannya kurang. Dobby selalu semangat untuk pergi ke kampus dan sangat senang ketika dia bisa belajar di kampus bersama dengan teman temannya.

Tetapi disuatu hari Dobby dan teman teman dihimbau untuk tidak melakukan pembelajaran di kampus dan di himbau untuk tidak keluar rumah selama 14 hari karena sedang terjadi wabah virus yang sangat berbahaya. Saat mendengar kabar itu Dobby menganggap remeh hal tersebut,dan berencana untuk pergi berlibur ke Bogor.

Keesokan harinya Dobby menghubungi beberapa temannya untuk ikut berlibur bersamanya, “Eh temen temen kalian mau ikut sama aku gak? Aku mau liburan nih,berhubung libur sekolah.” Dan temannya pun menjawab, “Aduh tapikan kita dihimbau untuk tetap di rumah aja Dob.” Temannya menolak untuk ikut karena merasa takut dan khawatir akan terpapar virus covid-19. Mendengar hal itu Dobby merasa jengkel dan mulai memaksa temannya untuk tetap ikut bersamanya, “Ya ampun kalian ini penakut banget ya,sama begituan aja takut,udahlah pokoknya kalian harus ikut!” Akhirnya karena paksaan Dobby teman temannya pun ikut berlibur bersama Dobby. Setelah teman temannya setuju untuk ikut,mereka bergegas untuk berangkat berlibur. Jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB dan mereka pun berangkat.

Setelah perjalanan panjang Dobby dan teman temannya akhirnya sampai di tujuan,dan sesampainya mereka disana mereka langsung menyewa villa yang ada di daerah cianjur,jawa barat. Mereka menyewa villa tersebut selama 5 hari 1 malam. “Wah kita bakal menginap disini Dob? Parah sih ini villa nya bagus banget.” Kata salah satu temannya. “Iya kita bakal menginap disini dan tenang aja aku yang bayar semuanya kalian tinggal santai aja.”

Di kemudian hari,waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB,mereka pergi ke salah satu tempat wisata yang ada di Bogor. Sesampainya mereka disana mereka langsung masuk ketempat yang ramai pengunjung itu.Setelah mereka puas berwisata kembalilah mereka ke villa dan beristirahat.

Empat hari berlalu,mereka hanya memiliki sisa satu hari untuk menetap di villa itu. Di sore hari sekitar pukul 17.00 WIB mereka mendapat pesan dari dosen mereka bahwa libur akan diperpanjang hingga keadaan kembali kondusif. Dobby yang mengetahui hal itu pun langsung         memberi tahu         teman temannya,“Temen temen lihat ini! Libur sekolah kita diperpanjang,gimana kalau kita lanjut liburan ke tempat lain?” Mendengar hal itu teman temannya terkejut sekaligus girang         sehingga mereka memutuskan untuk lanjut berlibut ke Yogyakarta.

Sesampainya mereka di Yogyakarta mereka memutuskan untuk menginap selama satu minggu. Hari demi hari berlanjut,mereka masih bersenang senang hingga pada hari ke 6 mereka mulai merasa tidak enak badan. Mengetahui jika kesehatan mereka mulai terganggu pergilah mereka ke salah satu rumah sakit terdekat. Salah satu teman Dobby ketakutan karena dia tidak ingin sampai terpapar virus covid-19.

Setelah perjalanan sampailah mereka ke rumah sakit dan langsung melakukan test covid-19. Setelah selesai ditest mereka diminta untuk menunggu beberapa jam hingga hasil test keluar. Setelah menunggu kurang lebih 3 jam akhirnya mereka mendapatkan hasilnya,Dobby dan tiga temannya mendapatkan hasil positif dan dua teman lainnya mendapat hasil negatif. Untuk Dobby dan ketiga temannya langsung dibawa ke ruang isolasi yang ada di rumah sakit itu,sedangkan kedua teman lainnya  untuk isolasi mandiri. Dobby yang mengetahui bahwa dirinya positif covid-19 pun merasa sedih dan takut, “Aduh bagaimana ya ini? Aku takut banget kalo hari kematianku sudah didepan mata,”Dia membayangkan hari kematiannya sudah dekat. Dobby ditempatkan disuatu ruangan khusus karantina yang dimana dia dan ketiga temannya diletakkan ditempat yang terpisah. Dia dan ketiga temannya dikarantina 14 hari lamanya,selama 14 hari itu Dobby tidak bisa pergi kemana mana ia hanya bisa berdiam diri dan melaksanakan aktivitasnya didalam ruang isolasinya tersebut.Selama 14 hari itu Dobby tampak sangat menyesali dan khawatir akan dirinya dan temannya yang juga terpapar virus covid-19.

14 hari telah berlalu,Dobby dan ketiga temannya diminta untuk melakukan test lagi,dan mereka pun mengikuti test covid-19 untuk kedua kalinya. Setelah menunggu kurang lebih 1 jam,hasil test covid mereka pun keluar. Betapa terkejutnya Dobby dan ketiga temannya yang mengetahui bahwa hasil test covid mereka adalah negatif covid-19. Hasil test pun keluar dan mereka sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah mereka masing masing dan bergegaslah mereka untuk kembali ke villa tempat mereka menginap. Kedua teman Dobby yang mendengar kabar bahwa Dobby dan ketiga teman lainnya sudah diperbolehkan untuk pulang maka mereka segera menjemputnya di rumah sakit itu, “Ya ampun kalian akhirnya boleh pulanng juga,kita berdua itu khawatir banget sama kalian.” Lalu mereka langsung membawa Dobby dan teman temannya kembali ke villa. Sesampainya di villa Dobby dan teman temannya langsung memutuskan untuk segera kembali ke rumah mereka masing masing. Dimalam hari saat mereka sedang dalam perjalanan pulang salah satu teman Dobby mengusulkan idenya untuk ikut berpartisipasi dalam rangka pencegahan penularan virus covid-19, “Hei teman teman aku ada ide ni,dengerin ya gimana kalau nanti kita ikutan atau kita bikin suatu kelompok untuk berpartisipasi sebagai sukarelawan yang menolong masyarakat yang juga terpapar virus covid-19?” Dobby dan keempat teman lainnya langsung menyetujui ide tersebut.

Sesampainya mereka di rumah mereka masing masing mereka langsung mengadakan penggalangan dana untuk membantu korban terjangkit virus covid-19 dan warga warga yang membutuhkan bantuan berbentuk sembako selama masa pandemi. Ternyata gerakan penggalangan dana yang diselenggarakan Dobby dan teman temannya mendapatkan banyak donatur dan kampus Dobby pun mendukung gerakan yang diadakan oleh Dobby dan teman temannya. Setelah 2 minggu berlalu dana yang didapat dari gerakan penggolongan dana itu pun langsung disalurkan ke korban korban covid-19 dan ke warga warga yang kurang mampu melalui tangan pemerintah setempat. Dobby yang merasa puas dan bahagia karena bisa membantu saudara saudarnya diluar sana pun memiliki rencana untuk kembali mengadakan aksi penggolongan dana untuk membeli beberapa masker,handsainitaizer,alat protokol kesehatan covid-19 dan sembako. Selain penggalangan dana Dobby pun juga mengadakan penyuluhan tentang betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan secara online untuk warga disekitar rumahnya. Dipenyuluhan online itu dia juga menceritakan pengalamannya selama di karantina saat dia terpapar virus covid-19. Penyuluhan online pun berakhir,Dobby langsung mengajak beberapa temannya untuk membantunya membagikan masker,handsainitaizer,alat protokol kesehatan dan beberapa sembako yang sudah terkumpul kepada warga yang masih berjuang mencari nafkah dan juga kepada warga yang ada disekitar rumahnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah. Sejak saat itu kepribadian Dobby pun berubah menjadi lebih baik.

Tetapi d

 


               Cerpen karya : Maria Renata Lovelitasari/IX.3 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar